Mittwoch, 23. Mai 2012

Kamis, 17 Mei 2012

hari ini gua, Febi dan Nuy merencanakan liburan ke ke Jogja. ga hari ini deng, tapi udah dari kemaren-kemaren. tapi, sempet ngegalow (jah, bahasanya galow) ama tempat dan transportasi. 4hari di kota orang tanpa ada yang kita kenal (ada si, tapi pada pulang kampung) dan tiket kereta udah pada abis. so kita mau naek apa? kita juga waktu itu pada bingung.
nah, ditengah kebingungan yang (rada) ga jelas, Febi ngusulin buat ke pangandaran. oke, gua sepakat aja. packinglah gua. tapi past jam 8 paginya, febi sms, kita ke Bandung aja. jalan-jalan dan wiskul. gua okein juga. karena gua mikirnya, yang penting gua liburan. no ngampus, no tugas, no rapat !!!! hahahahahaha :D :D

kita rencana ke Bandungnya pake kereta. kita bertiga pada belum pernah naek kereta, bingunglah kita past nyampe loket. "kita mau kemana ini?" pertanyaan ini terlontar dari salah satu mulut kita, yang sukses buat gua ngakak. (ga gua doang, tapi kita bertiga). Febi yang ngantri beli tiket dan nanya-nanya ke si ibu penjaga loket (ampe si ibu penjaganya loketnya makin keliatan judes, hahahaha). oke, kita ke Padalarang, dengan harga tiket Rp 8.000,. tapi kegiatan nanya-nanya ke orang yang ada disekitar stasiun. yah, pokoknya keliatan banget dah, kalo kita-kita ini emang belum pernah naek kereta sama sekali.

oke, kita berangkat menuju Padalarang. "aksi" kita belum selesai. past di keretanya, kalimat yang keluar dari mulut kita bertiga "kok jalannya pelan ya?!" "kok kayak odong-odong dikampus ya??" "ko jalannya ngujug-ngujug gini ya??"  dan cekakannya.
singkat cerita, kita udah mau nyampe di Bandung, dan penumpang banyak yang pada siap-siap mau turun. mungkin, karen kebiasaaan di bis, setiap ada yang kosong, langsung sedurugan berebut tempat duduk. past tiga bertiga duduk (sumpah, sempit banget duduk bertiga) ada satu penumpang cewek (bisa dipanggil mbak-mbaklah ya) bilang "ini bisa ko dibalik." (sambil megang tempat duduk di depan kita bertiga) dibaliklah tempat duduk itu dan kita bertiga ber-ooo ria sambil cekakan..

"ini baru ke Padalarang. gimana ke Jogja???"
"gimana kalo kita ke Pangandaran???"
disela-sela pertanyaan iseng kita, ada ibu-ibu yang nyaut dan terjadilah ..........
"mana ada kereta ke pangandaran??"
nah, Febi jawab "kan kita ke Purwakarta dulu. trus naek bis ke Pangandaran."
"mending ke cilenyi, naek bis langsung ke Pangandaran. ngapain ke Purwakarta dulu?? Pangandaran disana, Purwakarta disana (sambil nunjuk dua arah yang berbeda)"
kita bertiga dan si ibu itu ketawaaa,, dan gua yakin si banyak yang keliatin kita.
--------------------------------------------------------------------------------------------------
yah, banyak si pengalaman hari itu. walaupun sempet bete ga jadi ke Jogja dan Pangandaran, tapi bagi gua pengalaman pertama kali naek kereta (walaupun jaraknya dekeeett) itu berkesan banget. ga sekedar jalan-jalan dan murni liburan. tapi juga, pelajaran gua daper past naek kereta.

Montag, 7. Mai 2012

Cukuplah Menjadi Akhwat Yang Tersimpan Saja


Nikah. Siapa yang tak menginginkannya? Siapa yang tak mengharapkannya? Siapa pula yang tak mendambanya? Sebagai fitrah seorang akhwat yang sungguh lemah, saya yakin pasti kita semua ingin menikah suatu saat kelak, entah dengan siapa dan bagaimana, paling tidak kita pernah kepikiran untuk menyempurnakan separuh agama kita dalam suatu bingkai hidup yang disebut pernikahan.

Saya teringat pesan berharga Ustadz Ahmad Sabiq, yang semoga Allah merahmatinya, dalam suatu rekaman kajian yang menyinggung masalah nikah. Beliau berkata:

"Jangan harap antum dapet Ali bin Abi Thalib kalau antum bukan Fathimah Az-Zahra."

Kata-kata itu sungguh dahsyat untukku yang lemah lagi payah ini. Betapa inginnya diri ini disandingkan dengan seseorang yang telah Allah pilihkan dari sekian banyaknya kaum adam, yang kelak dapat menjadi penyempurna cintaku padaNya, yang kelak melalui bakti padanyalah segala pahala dan kebaikan Allah dapat kuraih, yang melalui tangannyalah anak-anakku kelak diajarkan bagaimana mengenal Rabbnya, bagaimana meraup mahabbahNya, dan bagaimana mendulang kenikmatan beribadah.

Ya Ukhti siapa yang tidak ingin mendapatkan seseorang yang seperti itu?? Seseorang yang merindui surga… ya surga!
Surga, di dalamnya terdapat apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah terdetik dalam hati manusia

Akan tetapi, pantaskah diri yang penuh kekurangan ini, bersanding dengannya. Ya dengannya, sosok para perindu surga itu?

“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia (syurga)” (An-Nuur: 26)

Yuk perbaiki diri. Karena sungguh, jangan berharap antum mendapat Ali bin Abi thalib jika antum bukan Fathimah Az-Zahra !!

Berikut, sebuah tulisan yang menggugah dan menampar hati ! Mari renungkan dalam-dalam dan temukan hikmah yang tercecer dalam tulisan ini..


Teruntuk : Saudariku… muslimah…
Saudariku…muslimah…
wanita muslimah… laksana bunga yang menawan…
wanita muslimah yang sholihah, bagaikan sebuah perhiasan yang tiada ternilai harganya….
Begitu berkilau…
Begitu menentramkan…

Teramat banyak yang ingin meraih bunga tersebut…
Namun tentunya….tak sembarang orang berhak meraihnya, terlebih menghirup sarinya….
Hanya dia yang benar-benar terpilihlah, yang dapat memetiknya…
yang dapat menikmati pesona indahnya…
dengan harga mahal yang teramat suci…
sebuah ikatan amat indah…bernama pernikahan…
karena itu…sebelum saatmu tiba….sebelum orang terpilih itu datang dan menggandengmu dalam istananya…
janganlah engkau biarkan dirimu layu sebelum masanya…
jangan kau biarkan serigala liar menjadikanmu bahan permainan dalam keisengannya…
jangan kau biarkan kumbang berebutan menghisap madumu…
jangan kau biarkan mereka mengintipmu diam-diam…dan menikmati pesonamu dalam kesendiriannya….
Jangan kau biarkan ia permainkan hatimu yang rapuh….atas nama ta'aruf…atas nama cinta…
Ya…atas nama cinta…
Jangan kau biarkan ia permainkan hatimu yang rapuh….atas nama ta'aruf…atas nama cinta

Kau tau saudariku…??
Jika seseorang jatuh cinta….maka cinta akan membungkus seluruh aliran darahnya…
membekunya dalam jari-jarinya…dan menutup semua mata…hati dan pikirannya….
Membuat seseorang lupa akan prinsipnya….
Membuat seseorang lupa akan besarnya fitnah ikhwan-akhwat…
Membuat seseorang lupa akan apa yang benar dan apa yang seharusnya ia hindarkan…
Membuat seseorang itu lupa akan apa yang telah ia pelajari sebelumnya tentang batasan-batasan pergaulan ikhwan akhwat…
Membuat seseorang menyerahkan apapun…supaya orang yang ia cintai…”bahagia” atau ridho terhadap apa yang ia lakukan…
Membuat orang tersebut lupa…bahwa….cinta mereka belum tentu akan bersatu dalam pernikahan….

Cinta sejati hanyalah pada Rabbul Izzati. Cinta yang takkan bertepuk sebelah tangan. Namun Allah tidak egois mendominasi cinta hambaNya. Dia berikan kita cinta kepada anak, istri, suami, orang tua, kaum muslimin…
Cinta begitu dasyat pengaruhnya…jika engkau tau…. 
Ya saudariku….ukhti fillah…
Jangan sampai cinta menjerumuskanmu dalam lubang yang telah engkau tutup rapat sebelumnya…
Karena itu… jika engkau mulai menyadari adanya benih-benih cinta mulai tertanam lembut dalam hatimu yang rapuh…segeralah…buat sebuah benteng yang tebal…yang kokoh…
Tanam rumput beracun disekelilingnya… Pasang semak berduri di muara-muaranya

Berlarilah menjauhinya…menjauhi orang yang kau cintai….
Buat jarak yang demikian lebar padanya….
jangan kau berikan ia kesempatan untuk menjajaki hatimu…
Biarlah air mata mengalir untuk saat ini…
Karena kelak yang akan kalian temui adalah kebahagiaan…
biarlah sakit ini untuk sementara waktu…
biarlah luka ini mengering dengan berjalannya kehidupan…
Karena…cinta tidak lain akan membuat kalian sendiri yang menderita… Kalian sendiri…

Saudariku…. tentunya sudah mengerti dan paham…
bagaimana rasanya jika sedang jatuh cinta…
jika dia jauh..kita merasa sakit karena rindu…
jika ia dekat…kita merasa sakit…karena takut kehilangan….
padahal…ia belum halal untukmu dan mungkin tidak akan pernah menjadi yang halal…
karena itu…jauhilah ia…
jangan kau biarkan dia menanamkan benih-benih cinta di hatimu….dan kemudian mengusik hatimu…
jangan kau biarkan dia mempermainkanmu dalam kisah yang bernama cinta…
maka…bayangkanlah keadaan ini…tentang suamimu kelak…

sahabatku…
sukakah engkau..??
apabila saat ini ternyata suamimu (kelak) sedang memikirkan wanita yang itu bukan engkau..???
sukakah engkau..??
bila ternyata suamimu (kelak) saat ini tengah mengobrol akrab…tertawa riang…becanda…
saling menatap…saling menggoda…saling mencubit…saling memandang dengan sangat…
saling menyentuh…??? dan bahkan lebih dari itu…?? sukakah engkau saudariku…??

sukakah engkau bila ternyata saat ini suamimu (kelak) sedang jalan bersama gadis lain yang itu bukan engkau…??
sukakah engkau bila saat ini suamimu (kelak) tengah berpikir dan merencanakan pertemuan berikutnya…??
tengah disibukkan oleh rencana-rencana…apa saja yang akan ia lakukan bersama gadis itu…??

tidak cemburukah engkau temanku..??
bila saat ini suamimu (kelak) sedang makan bareng bersama gadis lain…atau bahkan segerombolan gadis lain..?
suamimu (kelak) saat ini sedang digoda oleh gadis-gadis..
suamimu (kelak) sedang ditelepon dengan mesra…
suamimu (kelak) saat ini sedang dicurhatin gadis-gadis… yang berkata…”aku tak bisa jika sehari tak mengobrol dengamu…”
tidak cemburukah…?? tidak cemburukah…?? tidak cemburukaaaaahhhhhhhh…..???

tidak terasa bagaimanakah.. jika suamimu (kelak) saat ini tengah beradu pandangan…
bercengkrama., bercerita tentang masa depannya…dengan gadis lain yang bukan engkau…???

sukakah engkau kiranya suamimu (kelak) saat ini tidak bisa tidur karena memikirkan gadis tersebut…??
menangis untuk gadis tersebut…??
dan berkata dengan hati hancur…”aku sangat mencintamu…aku sangat mencintaimu…???”
tidak patah hatikah engkau…???
sukakakah engkau bila suamimu (kelak ) berkata pada gadis lain..”tidak ada orang yang lebih aku cintai selain engkau…??”
menyebut gadis tersebut dalam doanya… memohon pada Allah supaya gadis tersebut menjadi istrinya…
dan ternyata engkaulah yang kelak akan jadi istrinya…dan bukan gadis tersebut…???
jika engkau tidak suka akan hal itu…

jika engkau merasa cemburu….
maka demikian halnya dengan suamimu (kelak) dan…Allah jauh lebih cemburu daripada suamimu….
Allah lebih cemburu, saudariku…
melihat engkau sendirian…namun pikirannmu enggan berpindah dari laki-laki yang telah mengusik hatimu tersebut….

saudariku….kalian percaya takdir bukan..?
apabila dua orang telah digariskan untuk dapat hidup bersama…
maka…
sejauh apapun mereka…
sebanyak apapun rintangan yang menghalangi…
sebesar apapun beda diantara mereka…
sekuat apapun usaha dua orang tersebut untuk menghindarkannya…

meski mereka tidak pernah komunikasi sebelumnya…
meski mereka sama sekali tidak pernah membayangkan sebelumnya…
meski mereka tidak pernah saling bertegur sapa…

PASTI tetap saja mereka akan bersatu….
seakan ada magnet yang menarik mereka…
akan ada hal yang datang…untuk menyatukan mereka berdua….
akan ada suatu kejadian…yang membuat mereka saling mendekat…dan akhirnya bersatu…

namun…
apabila dua orang telah ditetapkan untuk tidak berjodoh…
maka…
sebesar apapun usaha mereka untuk saling mendekat…
sekeras apapun upaya orang disekitar mereka untuk menyatukannya…
sekuat apapun perasaan yang ada diantara mereka berdua…
sebanyak apapun komunikasi diantara mereka sebelumnya…
sedekat apapun…

PASTI…akan ada hal yang membuat mereka akhirnya saling menjauh…
ada hal yang membuat mereka saling merasa tidak cocok…
ada hal yang membuat mereka saling menyadari bahwa memang bukan dia yang terbaik….
ada kejadian yang menghalangi mereka untuk bersatu…

bahkan ketika mereka mungkin telah menetapkan tanggal pernikahan…
namun…yang perlu dicatat disini adalah…
yakinlah…bahwa yang diberikan oleh Allah…
yakinlah…bahwa yang digariskan oleh Allah…
yakinlah…bahwa yang telah ditulis oleh Allah dalam KitabNya..
adalah…yang terbaik untuk kita….
adalah….yang paling sesuai untuk kita…
adalah…yang paling membuat kita merasa bahagia,,,,

karena Dialah…yang paling mengerti kita…lebih dari kita sendiri…
Dialah…yang paling menyayangi kita…
Dialah…yang paling mengetahui apa-apa yang terbaik untuk kita…
sementara kita hanya sedikit saja mengetahuinya…dan itupun hanya berdasarkan pada persangkaan kita…
dan….yang perlu kita catat juga adalah…
JIKA KITA TIDAK MENDAPATKAN SUATU HAL YANG KITA INGINKAN…ITU BUKAN BERARTI BAHWA KITA TIDAK PANTAS UNTUK MENDAPATKANNYA….NAMUN JUSTRU BERARTI BAHWA…KITA PANTAS…KITA PANTAS MENDAPATKAN YANG LEBIH BAIK DARI HAL TERSEBUT…
KITA PANTAS MENDAPATKAN YANG LEBIH BAIK…SAUDARIKU….
LEBIH BAIK….


meskipun saat ini…mata manusia kita tidak memahaminya…
meskipun saat itu…perasaan kita memandangnya dengan sebelah mata…
meskipun saat itu…otak kita melihatnya sebagai sesuatu yang buruk….

Tidak…jangan terburu-buru menvonis bahwa engkau telah diberikan sesuatu yang buruk….bahwa engkau tidak pantas….
karena kelak…engkau akan menyadarinya…
engkau akan menyadarinya perlahan…bahwa apa yang telah hilang darimu….bahwa apa yang tidak engkau dapatkan….bukanlah yang terbaik untukmu…bukanlah yang pantas untukmu…bukanlah sesuatu yang baik,,,,untukmu….

karena itu…saudariku…
jangan mubazirkan perasaanmu…air matamu…
jangan kau umbar semua perasaan cintamu ketika engkau tengah menjalin proses ta'arufan…
jangan kau umbar semua kekuranganmu…jangan kau ceritakan semuanya…
jangan kau terlalu ngotot ingin dengannya…jika engkau mencintainya…
karena belum tentu dia adalah jodohmu…
pun jangan takut bila ternyata kalian tidak merasa cocok…
karena Allah telah menetapkan yang terbaik untuk kalian…

maka…memohonlah padaNya…
mintalah padanya diberikan petunjuk…dan dijauhkan dari segala godaan yang ada…
karena…cinta sebelum pernikahan…pada hakekatnya adalah sebuah cobaan yang berat…

apakah kalian sering merasa takut…?? Karena hanya memiliki sedikit saja atau bahkan tidak memiliki teman laki-laki…???

kemudian saudariku….
apakah kalian sering merasa takut…?? Karena hanya memiliki sedikit saja atau bahkan tidak memiliki teman laki-laki…???
Apakah kalian merasa khawatir…???
Apakah kalian sering merasa iri melihat gadis-gadis lain yang banyak yang mencintai…banyak yang melamar…banyak yang menginginkannya…??
Pernahkan terlintas rasa iri tersebut pada kalian…???
Atau sekedar ungkapan…”hmm…enak ya..kamu…punya banyak temen laki-laki….”
“hmm..kamu sih enak…banyak yang mau…tinggal milih…?”


Saudariku…ketahuilah….
Kelak…kita hanya akan memiliki satu orang suami…
Hanya satu saudariku…atau kadang lebih…jika cerai dan menikah lagi…namun saat yang bersamaan…kita hanya akan punya satu suami bukan,,,,??

Jadi seberapa banyak pun laki-laki yang menyukai kita..
Seberapa banyak teman laki-laki kita…
Seberapa banyak kenalan kita….
Pada akhirnya kita hanya akan menikah dengan satu orang laki-laki…
Pada akhirnya kita hanya akan jadi milik satu orang laki-laki…

Dan…percayalah…semua itu tidak ada kaitannya dengan banyak sedikitnya kenalan…banyak sedikitnya teman laki-laki sama sekali tidak…
karena jika wanita yang terjaga maka Allahlah yang akan mengirimkan pendamping untuknya…
karena wanita yang terjaga adalah wanita yang banyak didamba oleh seorang ikhwan sejati…
jadi…jagalah dirimu…hatimu…kehormatanmu…sebelum saatnya tiba…

perbanyak bekalmu…dan doamu…
yakinlah…bahwa Allah yang akan memilihkan yang terbaik untukmu…
amien…

*Ya Allah…karuniakanlah kami seorang suami yang sholeh…
yang menjaga dirinya…
yang menjaga hatinya hanya untuk yang halal baginya…
yang senantiasa memperbaiki dirinya…
yang senantiasa berusaha mengikuti sunnah Rasulullah…
yang baik akhlaknya…
yang menerima kami apa adanya…
yang membimbing kami dengan lemah lembut…
yang akan membawa kami menuju JannahMu Ya Rabb…


kabulkan ya Allah…aamiin…
[khoirunnisa-syahidah.blogspot.com]

Sonntag, 6. Mai 2012

Arti Sahabat

tak mudah untuk kita hadapi
perbedaan yang berarti

tak mudah untuk kita lewati
rintangan silih berganti

kau masih berdiri
kita masih di sini

tunjukkan pada dunia
arti sahabat

kau teman sejati
kita teman sejati

hadapilan dunia
genggam tanganku

tak mudah untuk kita sadari
saling mendengarkan hati

tak mudah untuk kita pahami
berbagi rasa di hati

kau adalah..
tempatku membagi kisahku

kau sempurna
jadi bagian hidupku
apapun kekuranganmu

*lagu ini untuk keluarga dekat merekat @kyeiki @rahmanhakime @iniiiin @handikasuryo @SriNoorCh @citraokta @satriaddika @tresnaae @gammaaj @verdialman, keluarga PRAMA Unpad 2010 & 2011 @re_ermansyah @fidelife @ldinana @aprirahma @mdzikri2012 @iqbalalbughuri @febidwiputri27 @nabilaysf @irma_morina @tianpradiani @fere_salsa, dan untuk kakaa2kuu @teguhireng @prasetio_aji,, semangat utk skripsi dan penelitiannyaaa :) :)*

Dia, Gue, Loe adalah Saudara


(dari dakwatuna.com_)
Kata sahabat adalah sebuah kata yang menggambarkan ikatan antara seseorang dengan orang lain yang memiliki makna khusus di dalamnya. Biasanya kata sahabat dikenakan untuk seseorang yang dekat dalam kehidupannya, menjadi kawan seperjuangan dalam masanya, menjadi tempat tumpah kisah di dalamnya, menjadi semangat dalam kelemahannya dan menjadi makna kala dalam kehilafnya. Jika dalam lirik lagu Nidji sahabat dikatakan “kau adalah tempatku membagi kisahku kau sempurna jadi bagian hidupku apapun kekuranganmu”.

Dalam kehidupan ini pun kita memiliki bagian lain dari dimensi persahabatan yang memiliki nilai mulia di sisi Allah SWT dan Rasulullah SAW. Dimensi itu ialah dimensi persaudaraan. Sebetulnya bagaimana makna saudara itu? Secara literatur bahasa Indonesia, saudara itu mengandung makna orang yang seibu seayah; adik atau kakak; orang yang bertalian keluarga dan sanak. Artinya bahwa makna saudara itu harus memiliki ikatan darah atau nasab keturunan. Mereka lah mutiara di dunia dalam hubungan keluarga kandung.

Di dalam Al Qur’an Allah Berfirman “Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara” (QS. Alhujurat 10) dalam ayat ini kata saudara menggunakan kata ikhwah yang mengandung makna saudara sekandung yang memiliki hubungan dan ikatan darah. Kita bisa menyimpulkan bahwa kata ikhwah itu mengandung makna yang sangat luas dan dalam. Menepiskan pemaknaan yang manusia berikan pada umumnya. Makna saudara yang memuat dunia dan seisinya, karena kita muslim, dan setiap muslim bagaikan satu bangunan yang kokoh yang Allah ikatkan dengan ikatan Aqidah yang kuat dan sungguh mahal. Bahkan meskipun kita membelanjakan semua kekayaan di muka bumi, persaudaraan itu sangatlah berat. Maka ikatan persaudaraan itulah yang membuat kita semua menjadi kuat.

“Dan Dia (Allah) yang mempersatukan hati mereka (orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sungguh, Dia Maha Perkasa, Maha Bijaksana.” (QS. Al-Anfal: 63)

Inilah bukti nyata atas nikmat yang Allah anugerahkan kepada orang-orang beriman, makna saudara itu langsung Allah berikan pemaknaannya kepada kita semua. Bersaudara karena iman dalam satu ikatan aqidah yang sama untuk Allah satu satunya.

Rasulullah pun menyampaikan makna saudara dan menegaskan apa yang telah Allah Firmankan di dalam Al Qur’an. Diriwayatkan oleh Imam Muslim, “Aku sangat ingin sekiranya aku bisa melihat saudara-saudaraku”. Para sahabat berkata, “Bukankah kami ini saudara-saudara engkau wahai Rasulullah?”
Rasul SAW lalu menjawab, “Kalian adalah sahabat-sahabatku. Adapun saudara-saudaraku adalah mereka yang beriman kepadaku tetapi belum pernah melihatku”.

Maka mari kita rapatkan kembali ruh juang Al Islam yang telah menyatukan kita dalam ikatan yang istimewa, dalam ikatan persaudaraan yang indah. Maka kita semua lah saudara yang pernah Rasulullah sampaikan kepada para sahabat. Dan yakinlah bahwa kelak Allah SWT akan mempertemukan kembali kita semua bersama-sama.

Dalam riwayatnya (imam muslim) kemudian para sahabat bertanya lagi, “Bagaimana kelak engkau bisa mengenali bahwa mereka yang akan datang belakangan itu adalah umat engkau”.

Rasul SAW menjawab, “Bagaimana menurutmu jika seseorang memiliki kuda yang dahinya putih bercahaya dan berada di tengah-tengah kuda-kuda lain yang semuanya hitam kelam pekat, tidakkah ia tahu yang mana kudanya?”
Para sahabat menjawab, “Tentu wahai Rasulullah” Rasulullah SAW melanjutkan, “Begitulah mereka saudaraku itu, kelak mereka datang dalam keadaan bercahaya wajahnya dan putih pada daerah bekas-bekas wudhunya”.
Sungguh dalam ikatan iman, kita adalah saudara dan akan dipertemukan kembali kelak di yaumil akhir dan Rasulullah pun mengenali kita meski dimensi waktu memisahkan kita semua saat ini. ”Ruh-ruh itu bagaikan prajurit yang selalu bersiap siaga. Maka siapa yang mengenalnya ia akan bersatu dan jika tidak mengenalnya akan berpecah.” (HR. Bukhari Muslim).

*tulisan ini untuk keluarga dekat merekat @kyeiki @rahmanhakime @iniiiin @handikasuryo @SriNoorCh @citraokta @satriaddika @tresnaae @gammaaj dan kakaa2kuu @teguhireng @prasetio_aji,, semangat utk skripsi dan penelitiannyaaa :) :)*

Garis Finish itu Adalah Kematian


(dari : dakwatuna.com)
Salah satu Dosen Fakultas Adab Dan Humaniora UIN Alauddin Makassar sebut saja Quraisy Mathar mendefinisikan bahwa kematian adalah finish, merupakan puncak tertinggi sebuah kehidupan di dunia. Semua orang pasti berlari untuk sampai ke garis finish, jadi tidak perlu takut, tetapi berbanggalah ketika sampai di garis finish tersebut.

Kematian, itu adalah rahasia Allah SWT. Kita terkadang lupa dan menganggap bahwa ajal masih jauh. Apalagi jika kita merasa masih muda, sehat dan kuat. Ingatlah, belum tentu orang yang sakit-sakitan ada dalam urutan awal. Boleh jadi orang yang sehat wal’afiat wafat lebih dahulu. Kita tak boleh lalai bahwa siap atau tidak, kematian pasti datang menghampiri, entah kapan dan di mana.

Kematian, kata ini dalam bahasa Arab disebut    الموت jikalau orang yang benar-benar beriman kepada Allah SWT mendengar kata ini maka ia akan semakin beriman kepada Allah. Sebab orang yang benar-benar beriman tahu akan tujuan hidup di dunia, ia paham bahwa hidup di dunia hanya sementara.
Ketahuilah bahwa kita hidup di dunia tiada lain hanya untuk menghambakan diri kepada sang Khaliq yaitu Allah SWT yang mengetahui segala apa yang di langit dan di bumi.  Telah disebutkan dalam al-Quran bahwa semua makhluk ciptaan Allah yang mempunyai nyawa semua akan mengalami kematian berikut firmanNYA:
كل نفس ذائقة الموت
Artinya: “Setiap yang bernyawa itu pasti akan mengalami kematian.” (QS. Ali ‘Imran: 185)

Jika selalu mengingat kematian maka Anda akan senantiasa meluangkan waktu untuk memperbanyak bekal menuju kehidupan kekal abadi yaitu akhirat, sebab di akhiratlah kehidupan yang sebenarnya. Kita hidup di dunia untuk menyembah Allah SWT secara ikhlas sehingga dengan menyembah Allah/melaksanakan perintah dan menjauhi laranganNYA maka kita akan memperoleh pahala sebagai bekal di kehidupan akhirat kelak. Seorang da’i mengatakan “Janganlah engkau lupakan kematian karena kematian tidak akan pernah melupakanmu” Hal ini sesuai firman Allah dalam al-Quran yang mengatakan:
أين ما تكو ن يدرككم الموت
Artinya: ”Di mana pun kalian berada pasti kematian akan mendapatkanmu.” (QS. An-nisa Ayat 78)

Ketahuilah wahai saudara-saudaraku kehidupan dunia yang begitu serba canggih apalagi memasuki era globalisasi, era dimana yang jauh menjadi dekat, yang sulit menjadi mudah, orang kulit hitam bisa menjadi kulit putih itulah realita kehidupan sekarang. Terkadang seorang mukmin terlena akan kehidupan dunia, padahal kehidupan akhirat jauh lebih baik yaitu kehidupan Surga yang di dalamnya ada bidadari cantik, suci, serta banyak hal yang belum diketahui oleh manusia karena itu adalah rahasia ilahi. Yang terpenting sekarang adalah bagaimana cara mencapai kebahagiaan hidup di akhirat……? Di akhirat kelak segala amal perbuatan di dunia baik atau buruk semuanya akan ditimbang, jika amal baik seseorang lebih berat dari pada amal buruk maka ia akan mendapatkan kehidupan yang sejahtera, kehidupan yang lebih baik dari pada kehidupan dunia, akan tetapi jika amal buruknya yang berat maka ia akan dilemparkan ke dalam api neraka yang begitu panas naudzu bilLLAHI min dzalik. Hal ini diterangkan dalam al-Quran:
Artinya: “Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas.“ (QS. Al-Qariah: 6-11)

Oleh karena itu saya sebagai seorang muslim, mukmin, mengajak kepada semua kaum muslimin untuk senantiasa memperbanyak amal baik, menanam amal baik karena barang siapa yang melaksanakan amal baik sekecil apapun itu maka ia akan melihatnya, begitu pula dengan keburukan, sebagaimana diterangkan dalam Al-Qur’an:
Artinya: “Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan   melihat (balasan)nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (QS. Az-zalzalah: 7-8)

Janganlah kita sombong dengan titel, jabatan, harta, kecantikan, karena semua itu adalah hiasan dunia ataupun shilah (penghubung) untuk beribadah kepada Allah SWT, sudah banyak orang yang sombong karena harta yang ia miliki mobil yang mewah, rumah yang mewah semuanya serba mewah. Saudara-saudaraku ingat…..! Jika kematian tiba semua tidak ada yang ikut menemani kita ke alam kubur kecuali amal perbuatan selama di dunia dan dapat dicapai jikalau ilmu, harta,  jabatan, dimanfaatkan di jalan Allah dengan ikhlas, serta  kehidupan surga dapat dicapai dengan ridha Allah SWT.

Orang miskin, orang kaya, orang gila, orang jelek, orang cantik, orang hitam, orang berkulit mulus, kasar dan lain-lain jika sudah mengalami kematian akan diantar ke tempat peristirahatan yang terakhir yaitu pekuburan dengan menggunakan kain kafan bukan baju mahal,  dengan mobil ambulance bukan dengan mobil mewah yang kita miliki. Kesimpulan, apapun yang kita miliki harta, jabatan, title, mari memanfaatkannya di jalan Allah jangan menjadikan sebagai ajang ketakaburan. Sebelum penulis mengakhiri tetesan tulisan ini, beribu-ribu bintang di langit begitulah permohonan maaf kepada pembaca jika dengan hadirnya bacaan ini membuat saudara-saudaraku resah. Tak ada tujuan penulis kecuali saling mengingatkan sebagaimana dikatakan:
فذكر فأن الذكر تنفع للمؤمنين……..
Artinya: “Berilah peringatan karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat untuk orang-orang yang beriman (Mukmin)’’.
 
*tulisan ini untuk keluarga dekat merekat @kyeiki @rahmanhakime @iniiiin @handikasuryo @SriNoorCh @citraokta @satriaddika @tresnaae @gammaaj dan kakaa2kuu @teguhireng @prasetio_aji,, semangat utk skripsi dan penelitiannyaaa :) :)*