Sonntag, 10. Juni 2012

Sunset Bersama Rosie

Sunset  Bersama Rosie, 2hari baca novel ini.
salah satu novel karya Tere-Liye.
tau apa yang saya rasain waktu baca novel itu?

bercampur aduk.
berawal dari ga ngerti, karena alurnya yang tiba-tiba maju, tiba-tiba mundur.
sakit hati, sedih, deg-degan, senyum-senyum sendiri. dan perasaan laennya

karena memendam rasa cinta dan rindu itu tidak semudah membolak-balikan telapak tangan.
memaafkan dan berdamai dengan masa lalu yang menyakitkan itu tidaklah mudah.
mencoba untuk bahagia melihat orang yang kita cintai bahagia, bukanlah perkara gampang.

ada pengorbanan yang ga sedikit.
ada kesabaran yang tinggi.
dan ketulusan yang ga mampu dibandingin dengan apapun.

dan pelajaran yang bisa gua aplikasikan ke kehidupan gua sehari-hari adalah tentang kesempatan.
bahwa kesempatan itu bukanlah hal yang harus ditunggu. bukanlah hal yang harus "seirama" dengan waktu. bukan juga hal yang (selalu) ada dengan sendirinya. kesempatan itu harus kita ciptakan. walau terkadang kita harus "berlawanan" dengan waktu. menciptakan kesempatan disaat orang-orang menyerah kepada takdir dan jalan hidupnya masing-masing.

selaen tentang kesempatan, novel ini juga mengajarkan kita agar menjadi seorang yang pemberani.
berani menyatakan rasa cinta kita kepada orang lain, karena rasa cinta itu "terlalu indah" kalo dinikmati sendirian. apalagi sampe berpuluhan tahun.
berani ngambil keputusan, walaupun itu nyakitin hati banget.
berani bertanggung jawab sama apa yang dikatakan. jangan terlalu banyak dan sering berjanji, karena menepati janji itu ga semudah memecahkan 1000 gelas. 

Keine Kommentare:

Kommentar veröffentlichen