Dienstag, 10. Januar 2012

sebatas mimpi

sudah lumayan lama ia mengenal sosok lelaki ini. Sosok yang menurutnya sangat baik luar biasa dan cukup objektif dalam ngasih masukan, saran, motivasi dan sejenisnya. Selain itu, menurutnya lelaki ini juga selalu tenang jika menghadapi masalah.
Mungkin karena dirinya sering share masalah organisasi ke lelaki ini, suatu perasaan muncul di hatinya, awalnya, ia yakin kalo ia bisa “handle” dan menganganggap bahwa itu hal sepele yang “hadir” karena sering ketemu aja. Tapi ternyata, sekarang perasaan itu semakin jadi, semakin gede, dan ia mulai kebingungan bagaimana caranya menghandle perasaannya yang semakin menjadi itu.
                                            - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 
hmm, ia seakan tak lagi memperdulikan perasannya kepada lelaki itu, ia tak memikirkan apakah lelaki tersebut mempunyai perasaan yang sama atau tidak. namun anehnya, ia sering ingin tau siapa saja yang sedang deket dengan laki-laki tersebut, masalah apa yang sedang dihadapinya, bahkan sampai ke privasinya ia mencari tau. (mungkin ini yang membuat ia tak peduli tentang perasaannya, yang penting ia tau apa yang sedang dihadapi oleh orang terdekatnya itu)
                                           ************************
Sekarang dengan keadaannya sudah berbeda. mereka yang dulu bisa dikatakan dekat, kini mereka saling  berjauhan, entah apa yang membuat mereka berjauhan kini. dan ia udah ga peduli lagi ama perasaannya, ia sudah mulai "terserah" dengan lelaki itu dan juga perasaannya ke lelaki tersebut.
Tapi, entah mengapa disaat ia mulai cuek dengan perasaannya, ia juga mulai mengakui tentang perasaan yang ada dihatinya. tapi terlambat, ia tau bahwa laki-laki itu menyukai seorang perempuan dan keesokan harinya ia ingin menyatakan cintanya pada sang perempuan yanng ditaksirnya. mau tak mau, rela tak rela, ia memasang muka seneng dan memberi dukungan. Padahal hatinya lumayan ga rela..
                                       --------------------------------------------
Sesungguhnyaku berpura-pura 
Relakan kau pilih cinta yang kau mau
Sesungguhnyaku tak pernah rela
entah sampai kapan ia harus berpura-pura seperti ini. berpura-pura rela.
Ku akui sesungguhnya aku berpura-pura
Relakan kau pilih cinta yang kau mau
 hanya ia yang tau jawabannya.
biarkan lah cinta tak berbalas
Bila memang harus
ku nikmati cinta
hanya sebatas mimpi

biar saja kasih
indah tak pernah lekang
walau semua ini
hanya sebatas mimpi
(monita - sebatas mimpi)
tanggal penulisan sebenarnya
jatinangor, 05 Okt. 11. pkl. 22:12

Keine Kommentare:

Kommentar veröffentlichen